Pawon Semar – Semarang : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI memberikan penambahan dana revitalisasi penataan kawasan Kota Lama sebesar Rp 30 Miliar. Dana tersebut akan digunakan bagi pembangunan taman-taman di Kota Lama. Revitalisasi diperkirakan akan selesai pada Desember 2018.

Sebelumnya, Kementerian PUPR telah mengucurkan dana revitalisasi penataan kawasan Kota Lama senilai Rp 156,372 miliar. Anggaran tersebut diperuntukkan bagi peningkatan jalan dan pedestarian, street furniture, perbaikan saluran drainase, rutinitas, kolam retensi, dan landscape di kawasan Kota Lama. Sementara Rp 50 Miliar di antaranya untuk ducting atau sistem penanaman kabel listrik dan jaringan lainnya di kawasan itu. Sumber pendanaan pembangunan diambil dari APBN.

”Kota Lama merupakan kawasan heritage, sehingga kami turut memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungannya. Di dalamnya terdapat gedung milik pribadi, BUMN, dan perusahaan-perusahaan swasta. Kawasan ini perlu dikembangkan untuk menjadi lebih baik. Diharapkan mengalami peningkatan perekonomian melalui kegiatan wisata di Kota Lama,” ujar Menteri PUPR RI, Basuki Hadimuljono, saat melakukan kunjungan ke kawasan revitalisasi Kota Lama di Jalan Sayangan, Purwodiningratan, Minggu (27/5).

Penataan kawasan Kota Lama dimaksudkan agar orang yang hendak ke Semarang sekaligus dapat berkunjung ke tempat wisata. Mereka perlu lagi lagi harus pergi ke Borobudur mau pun Karimun Jawa bila hendak mengunjungi Jawa Tengah.

”Dana revitalisasi ini untuk penataan kawasan di Kota Lama bukan gedung-gedungnya. Diharapkan nantinya dapat memberi rasa nyaman bagi kegiatan masyarakat seperti CFD, kuliner, dan aktivitas-aktivitas budaya di Kota Lama. Mudah-mudahan dapat merubah kawasan Kota Lama menjadi salah satu destinasi kunjungan wisata,” papar dia.

Pengerjaan secara keseluruhan masih mencapai 11,37 persen, dengan masa pengerjaan selama 223 hari kalender lagi. Sementara untuk menata utilitas PDAM, kabel PLN, kabel telkom dan jaringan lainnya yang masih semrawut, perlu ditata agar ada kerapian. Hal itu dilakukan dengan cara sistem penanaman kabel atau ducting.

“Ke depannya kabel-kabel tersebut tidak akan lagi terlihat terpisah-pisah dan tak beraturan. Selain itu, fasilitas di Kota Lama yang selama ini belum ada juga mulai diberi, seperti bangku dan lampu taman,” terang dia

sumber ; suara merdeka