Pawon Semar – Semarang : Bulan Ramadan ini jangan dijadikan alasan untuk tidak melayani masyarakat dengan baik karena masyarakat butuh pelayanan yang cepat dan prima. Hal itu diungkapkan Walikota Semarang Hendrar Prihadi saat mengisi tausiah Shalat Dhuhur berjamaah di Masjid Al Kusuf, Senin (21/5).

“Tidak ada alasan lagi di bulan Ramadan ini leha-leha, lemas, atau tidak masuk kerja dengan alasan karena shalat subuh berjamaah. Kalau memiliki niat yang baik, Allah SWT pasti akan memberikan berkah kepada kita” ujar Hendi, sapaan akrab Walikota.

Pihaknya menambahkan, selama bulan Ramadan pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Semarang telah memperoleh keleluasaan jam masuk kerja yang semula pukul 07.00 – 15.15 kini mundur menjadi 08.00-15.15.

“Coba kita hitung secara matematika, hari biasa kita masuk jam 07.00 WIB, pulang jam 16.00 WIB. Kemudian kita di bulan puasa kita bisa menyelesaikan aktifitas kita, masuk jam 08.00 WIB, pulang jam 15.15 WIB. Jadi yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana kita mengukur, atau bagaimana sebuah aktifitas kita menjadi berkualitas,” terangnya.

Ia melanjutkan bahwa apa yang terjadi tergantung bagaimana kita memandang sesuatu hal.

“Kalau puasa pikiran kita tidak bisa sarapan, makan siang, dan kemudian lemas, ya itulah yang terjadi. Tapi kalau kita berpikir dalam bulan Ramadhan memiliki keunggulan di mana Allah akan memberikan berkah dan melipatgandakan dalam setiap tindakan sekecil apapun untuk kemaslahatan umat maka semua akan menjadi ringan,” sambungnya

Dalam ceramahnya, orang nomor satu di Kota Semarang itu pun juga mencermati dinamika dewasa ini terkait pemberitaan di media sosial. Walikota juga berpesan kepada para jamaah Sholat Dhuhur untuk tidak mudah terpengaruh berita bohong atau hoaks. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kondusifitas Kota Semarang apalagi memasuki bulan Ramadhan ini.

Data dari Kemenkominfo pada tahun 2017, diperkirakan ada 800 ribu berita hoaks yang beredar di seluruh daerah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jika tidak ada komitmen yang tinggi untuk menangkal hoaxs dari warga bangsa justru berita hoaks ini akan menggugurkan ibadah di bulan Ramadan.

“Jika panjenengan baca dan tidak jelas darimana asalnya dan tidak jelas kebenarannya cukup untuk panjenengan saja, tidak perlu dishare. Tapi jika panjenengan baca dan yakin adanya manfaat, baru boleh di share,” pintanya.  ( suara merdeka )